Masih ada sisa 4 tiket yang belum kami pakai. Tapi tiket Doraemon memang
open date, bisa dipakai kapan aja selama expo masih berlangsung
Ketika tahu di Ancol akan digelar
100 Doraemon Secret Gadget Expo, saya sudah meniatkan untuk datang. Anak-anak juga kesenengan begitu
dikasih tau. Saya pun ikuti beritanya, siapa tau ada promo apa gitu. Kan,
lumayan kalau bisa irit hehehe.
Kemudian saya tau kalau beli tiket di penjualan tiket online yang ditunjuk penyelenggara, akan ada diskon 20% dengan batas waktu pembelian 30 November 2014. Cuzzz... Saya pun langsung lihat webnya untuk order tiket. Ternyata, harus pakai kartu kredit pembayarannya..
Saya masih agak ragu kalau belanja online pake kartu kredit, makanya rencana beli tiket pun batal. Mending beli dengan harga normal, deh daripada harus bayar pake kartu kredit saat belanja online. Eh, emang (merasa) masih rezeki, ya. Pas lagi buka twitter, dapet info kalau tiket Doraemon bisa beli disalah satu minimarket (gak usah disebut ya nama minimarketnya :D). Dan tetep ada diskon 20% sampe tanggal 30 November 2014.
Gak pake nunda-nunda lagi, setelah jemput anak-anak, saya pun mampir ke minimarket tersebut. Yang tadinya semangat '45 karena berharap bakal dapet tiket dengan harga diskon mulai berubah jadi mangkel.
Mangkel 1
Saya: "Mbak, saya bisa beli tiket Doraemon expo?"
Mbak: "Emang ada, ya Bu?"
Saya pun mulai bingung. Apalagi ketika mbak tersebut mulai tanya ke rekannya yang ada disebelahnya. Dan, mereka berdua sama-sama gak tau. Setelah saya tunjukkan poster besar yang ngegantung di minimarket mereka yang ada berita promo tiket Doraemon, mereka pun mulai memanggil rekan yang lain. Si mas yang dipanggil datang dengan wajah tanpa senyum, kelihatan jutek kayak orang lagi mengantuk. Sabaaar... Sabaaarr...
Mas: "Alamat ibu dimana?"
Saya: "Di xxxx" *Saya menyebut nama komplek perumahan dimana kami tinggal
Mas: "Itu nama komplek apa jalan, Bu?"
Saya: "Kalau minimarket ini letaknya dimana, ya, Mas?"
Mas: "Di xxxx"
Saya: "Sama kan ma yang saya sebut tadi. Berarti tau dong kalau itu nama komplek atau jalan."
Sabaaaarrr... Sabaaaarrr... Mungkin si mas minimarketnya lelaaahh... Apalagi sesekali saya dengar lenguhan dan dumelan kecil, kedengarannya si mas tersebut jengkel karena koneksi internetnya sangat lemot.
Mas: "Beli tiketnya cuma 1, kan?"
Saya: "Kan, tadi saya bilang beli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak."
Mas: "Kalau gitu KTPnya mana, Bu?"
Saya: "Kan, tadi udah saya kasih KTPnya."
Mas: "1 KTP cuma untuk 1 tiket, Bu."
Saya: "Maksudnya? Kalau saya beli lebih dari 1 tiket, berarti saya juga harus bawa KTP sejumlah tiket yang saya beli?"
Mas: "Iya, Bu."
Saya: "Gak bisa cukup dengan 1 KTP aja, Mas? Setahu saya maksimal boleh beli 8 tiket, lho. Saya bisa tunjukkan infonya sekarang juga di twitter."
Mas: "Gak bisa, Bu. 1 tiket untuk 1 KTP."
Agak lega ketika saya bertanya tentang tiket Doraemon, karyawannya pada tau. Tapi, gak mau mengalami kejadian yang sama, saya pun bertanya dulu.
Saya: "Mbak, saya bisa beli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak. Bisa?"
Ketika mbaknya bilang bisa, saya pun lega. Tapi, koneksi internetnya lama ajaaahh.. Berapa kali komputernya kayak nge-hang gitu. Gak jelas lagi loading atau enggak, pokoknya gak bereaksi apa-apa termasuk gak konek ke printer. Jadi, si mbak harus masukin datanya lagi.
Sekalinya bisa ngeprint satu tiket pertama, eh keputus ditengah jalan. Hasil printnya error. Di print ulang gak bisa.
Saya: "Beneran gak bisa diprint ulang, Mbak?"
Mbak: "Gak bisa, Bu. Tapi, yang penting nomor ordernya kan terbaca jelas. Karena yang mereka butuhkan sebetulnya nomor order. Disana nomor ordernya dimasukkan ke data mereka untuk dicocokkan. Lagipula disetiap tiket kan ada capo toko dan paraf, Bu."
Kesabaran saya diuji lagi ketika si mbak minta KTP yang lain. Katanya 1 tiket, 1 KTP kecuali untuk tiket anak-anak. Waks! Tadi bilangnya bisa! Catatan, nih buat yang mau beli tiket online, 1 KTP untuk 1 tiket.
Buat saya agak aneh sebetulnya. Mungkin kalau beli tiket perjalanan seperti kereta api atau pesawat atau tiket konser, saya bisa maklum dengan aturan 1 tiket 1 KTP. Tapi kalau tiket expo? Kenapa juga gak memberlakukan tiket maksimum pembelian aja, sih? Gak ngerti, lah. Pokoknya 1 tiket dewasa lainnya, saya pakai nama suami.
Untungnya mbak yang melayaninya itu ramah banget. Kami disediakan kursi ketika menunggu. Cuma gak dikasih minum aja *customer ngelunjak :p Kami pun pulang dengan membawa 4 tiket dan hati sedikit was-was karena 1 tiket agak 'cacat'
Esok harinya, ketika saya dan anak-anak lagi jalan-jalan, si mbak dari minimarket tersebut telpon. Katanya data-data yang udah dia input tapi kemudian dianggap gagal karena komputernya kayak ngehang ternyata saat itu transaksi tetap berjalan. Baru ketahuannya ketika toko tutup dan mereka merekap seluruh transaksi. Ada 4 tiket lagi yang sudah dianggap transaksi tapi belum dibayar.
Menurut atasannya, saya diminta menebus tiket yang belom terbayar. Si mbak ini udah bilang kalau itu bukan kesalahan customer, tapi gara-gara komputernya yang lemot. Sayangnya, atasannya kayak gak mau tau. Pokoknya pilihannya cuma 2, saya bayar lagi sisa tiket tersebut atau si mbak karyawan yang harus bayar.
Saya agak mangkel sebenarnya. Kok, kayaknya atasannya ngegampangin banget. Bener kata si mbak karyawan, kesalahan bukan ada pada saya. Si mbak itu juga gak memaksa saya untuk menebus. Dia hanya memberi tau, syukur-syukur saya mau ngebantu.
Saya gak tega sebetulnya. kasihan kalau gajinya harus dipotong untuk nebus tiket yang gak diperlukan. Tapi, saya kan harus konsultasi ke suami dulu. Setelah kami berdiskusi, suami pun punya pendapat yang sama. Akan kami tebus tapi hanya untuk 3 tiket aja. 1 tiket sengaja gak kami tebus untuk pelajaran bagi minimarket tersebut supaya jangan sampai ada kejadian kayak gitu lagi. Iya, kalau semua pelanggan mau bantuin nebus. Kalau enggak? Bisa kepotong terus gaji karyawannya. Setelah kami tebus 3 tiket tersebut, keempat tiket yang ada dikasih ke kami semua. Kata si mbaknya dia juga buat apa punya tiket itu. Gak akan datang juga.
Saya sempat tanya, apa tiket yang belom terbayar itu bisa dicancel. Katanya gak bisa karena nomor order tiket sudah tercatat. Sekali lagi saya heran, kalau kita beli tiket perjalanan atau pertunjukkan seperti konser mungkin wajar kalau gak bisa dicancel karena berkaitan dengan nomor kursi dan tanggal keberangkatan/pertunjukkan. Tapi kalau tiket expo, masa sih gak bisa dicancel? Apalagi tiketnya kan open date sifatnya.
Saat baru grand opening, diworo-woro kalau yang udah punya tiket bisa masuk HTM Ancol cuma seharga Rp15.000,00 per orang. Saya pikir lumayan banget, nih potongannya. Sampe Rp10.000,00 potongannya. Dikali 4 kan jadi lumayan.
Ketika expo sudah dibuka, banyak yang merasa di PHP. Katanya potongan HTM Ancol yang dijanjikan itu gak ada. Petugas Ancol tetap memberlakukan harga normal padahal tiket expo sudah ditunjukkan.
Trus saya baca info lagi katanya di depan gerbang Ancol bakal ada booth untuk penukaran tiket online. Nanti kalau tiket online udah ditukar sama tiket asli baru tunjukkan ke petugas di gerbang untuk dapat potongan HTM.
Lagi-lagi saya merasa heran. Kok, kesannya ribet banget sih? Kenapa gak cukup tunjukkan tiket online aja ke petugas. Kan, jelas ada keterangannya di sana kalau itu tiket Doraemon Expo. Lagipula booth penukaran tiketnya mau ditaro dimana?
Jadi, saya memang gak begitu berharap kalau woro-woro tersebut benar adanya walopun yang melakukan adalah akun resmi mereka. Apalagi ditambah banyak yang merasa di PHP gara-gara urusan HTM Ancol. Dan, bener aja, ketika kami masuk gerbang Ancol gak ada tuh yang namanya tiket diskon. Bahkan sebelum kami tanya lebih lanjut si masnya udah bilang duluan, "Di semua pintu gak ada pemotongan tiket masuk bagi yang mau ke Doraemon, ya. Semuanya harga normal." Sepertinya si mas ini udah sering ditanya hal yang sama.
Nah, ini puncak kemangkelan saya. Rasanya ubun-ubun saya udah siap mendidih hahaha. Ketika saya menyerahkan seluruh tiket yang kami miliki, juga KTP kami berdua, petugas yang ada di booth penukaran tiket bertanya kenapa masing-masing nama kami ada di lebih dari 1 tiket? Harusnya 1 nama itu 1 tiket, sesuai dengan KTP.
Saya langsung menjelaskan duduk perkaranya. Tapi, masalah gak selesai disitu aja. Nomor order yang ada di setiap tiket, gak ada satupun yang masuk di data mereka! Udah jauh-jauh ke Ancol, trus gak boleh masuk expo gitu??? Aaarggghhh...!!
Saya meminta petugas tersebut membuat surat keterangan beserta cap dan tanda-tangan yang intinya supaya saya bisa meminta kembali seluruh uang saya di minimarket tempat saya beli tiket online. Untungnya petugasnya baik. Katanya, biar mereka aja yang menyelesaikan. Nanti mereka yang akan nagih uangnya ke minimarket tersebut. Kami sekeluarga tetap mendapat 8 tiket yang memang menjadi hak kami.
Alhamdulillah. Ubun-ubun saya pun langsung dingin hehehe. Yang penting kami bisa masuk dan menikmati 100 Doraemon Secret Gadget Expo. Urusan pembayaran tiket, biarkan jadi urusan mereka. Karena memang bukan urusan kami. Kami kan sudah bayar sesuai harga.
Terlepas dari beberapa kejadian yang sempet bikin mangkel, saya sih tetep suka sama exponya. Masih termasuk yang saya rekomendasiin lah untuk tempat jalan-jalan. Tapi, kalau ada yang mau beli online, sebaiknya baca tulisan saya dulu untuk dipertimbangkan. Saran saya, sih, mending beli langsung aja. Apalagi pas di sana saya baru tau kalau beli langsung pun bisa dapet diskon. Beugh! Tau gitu mending beli langsung ajah. Sabaaaarrr... Sabaaaarrr... Yang penting exponya cakeeepp.
Mbak: "Emang ada, ya Bu?"
Saya pun mulai bingung. Apalagi ketika mbak tersebut mulai tanya ke rekannya yang ada disebelahnya. Dan, mereka berdua sama-sama gak tau. Setelah saya tunjukkan poster besar yang ngegantung di minimarket mereka yang ada berita promo tiket Doraemon, mereka pun mulai memanggil rekan yang lain. Si mas yang dipanggil datang dengan wajah tanpa senyum, kelihatan jutek kayak orang lagi mengantuk. Sabaaar... Sabaaarr...
Mas: "Alamat ibu dimana?"
Saya: "Di xxxx" *Saya menyebut nama komplek perumahan dimana kami tinggal
Mas: "Itu nama komplek apa jalan, Bu?"
Saya: "Kalau minimarket ini letaknya dimana, ya, Mas?"
Mas: "Di xxxx"
Saya: "Sama kan ma yang saya sebut tadi. Berarti tau dong kalau itu nama komplek atau jalan."
Sabaaaarrr... Sabaaaarrr... Mungkin si mas minimarketnya lelaaahh... Apalagi sesekali saya dengar lenguhan dan dumelan kecil, kedengarannya si mas tersebut jengkel karena koneksi internetnya sangat lemot.
Mas: "Beli tiketnya cuma 1, kan?"
Saya: "Kan, tadi saya bilang beli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak."
Mas: "Kalau gitu KTPnya mana, Bu?"
Saya: "Kan, tadi udah saya kasih KTPnya."
Mas: "1 KTP cuma untuk 1 tiket, Bu."
Saya: "Maksudnya? Kalau saya beli lebih dari 1 tiket, berarti saya juga harus bawa KTP sejumlah tiket yang saya beli?"
Mas: "Iya, Bu."
Saya: "Gak bisa cukup dengan 1 KTP aja, Mas? Setahu saya maksimal boleh beli 8 tiket, lho. Saya bisa tunjukkan infonya sekarang juga di twitter."
Mas: "Gak bisa, Bu. 1 tiket untuk 1 KTP."
Tuh, gak ada keterangan kalau 1 KTP itu untuk 1 tiket
Agak lega ketika saya bertanya tentang tiket Doraemon, karyawannya pada tau. Tapi, gak mau mengalami kejadian yang sama, saya pun bertanya dulu.
Saya: "Mbak, saya bisa beli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak. Bisa?"
Ketika mbaknya bilang bisa, saya pun lega. Tapi, koneksi internetnya lama ajaaahh.. Berapa kali komputernya kayak nge-hang gitu. Gak jelas lagi loading atau enggak, pokoknya gak bereaksi apa-apa termasuk gak konek ke printer. Jadi, si mbak harus masukin datanya lagi.
Sekalinya bisa ngeprint satu tiket pertama, eh keputus ditengah jalan. Hasil printnya error. Di print ulang gak bisa.
Saya: "Beneran gak bisa diprint ulang, Mbak?"
Mbak: "Gak bisa, Bu. Tapi, yang penting nomor ordernya kan terbaca jelas. Karena yang mereka butuhkan sebetulnya nomor order. Disana nomor ordernya dimasukkan ke data mereka untuk dicocokkan. Lagipula disetiap tiket kan ada capo toko dan paraf, Bu."
Kesabaran saya diuji lagi ketika si mbak minta KTP yang lain. Katanya 1 tiket, 1 KTP kecuali untuk tiket anak-anak. Waks! Tadi bilangnya bisa! Catatan, nih buat yang mau beli tiket online, 1 KTP untuk 1 tiket.
Buat saya agak aneh sebetulnya. Mungkin kalau beli tiket perjalanan seperti kereta api atau pesawat atau tiket konser, saya bisa maklum dengan aturan 1 tiket 1 KTP. Tapi kalau tiket expo? Kenapa juga gak memberlakukan tiket maksimum pembelian aja, sih? Gak ngerti, lah. Pokoknya 1 tiket dewasa lainnya, saya pakai nama suami.
Untungnya mbak yang melayaninya itu ramah banget. Kami disediakan kursi ketika menunggu. Cuma gak dikasih minum aja *customer ngelunjak :p Kami pun pulang dengan membawa 4 tiket dan hati sedikit was-was karena 1 tiket agak 'cacat'
Esok harinya, ketika saya dan anak-anak lagi jalan-jalan, si mbak dari minimarket tersebut telpon. Katanya data-data yang udah dia input tapi kemudian dianggap gagal karena komputernya kayak ngehang ternyata saat itu transaksi tetap berjalan. Baru ketahuannya ketika toko tutup dan mereka merekap seluruh transaksi. Ada 4 tiket lagi yang sudah dianggap transaksi tapi belum dibayar.
Menurut atasannya, saya diminta menebus tiket yang belom terbayar. Si mbak ini udah bilang kalau itu bukan kesalahan customer, tapi gara-gara komputernya yang lemot. Sayangnya, atasannya kayak gak mau tau. Pokoknya pilihannya cuma 2, saya bayar lagi sisa tiket tersebut atau si mbak karyawan yang harus bayar.
Saya agak mangkel sebenarnya. Kok, kayaknya atasannya ngegampangin banget. Bener kata si mbak karyawan, kesalahan bukan ada pada saya. Si mbak itu juga gak memaksa saya untuk menebus. Dia hanya memberi tau, syukur-syukur saya mau ngebantu.
Saya gak tega sebetulnya. kasihan kalau gajinya harus dipotong untuk nebus tiket yang gak diperlukan. Tapi, saya kan harus konsultasi ke suami dulu. Setelah kami berdiskusi, suami pun punya pendapat yang sama. Akan kami tebus tapi hanya untuk 3 tiket aja. 1 tiket sengaja gak kami tebus untuk pelajaran bagi minimarket tersebut supaya jangan sampai ada kejadian kayak gitu lagi. Iya, kalau semua pelanggan mau bantuin nebus. Kalau enggak? Bisa kepotong terus gaji karyawannya. Setelah kami tebus 3 tiket tersebut, keempat tiket yang ada dikasih ke kami semua. Kata si mbaknya dia juga buat apa punya tiket itu. Gak akan datang juga.
Saya sempat tanya, apa tiket yang belom terbayar itu bisa dicancel. Katanya gak bisa karena nomor order tiket sudah tercatat. Sekali lagi saya heran, kalau kita beli tiket perjalanan atau pertunjukkan seperti konser mungkin wajar kalau gak bisa dicancel karena berkaitan dengan nomor kursi dan tanggal keberangkatan/pertunjukkan. Tapi kalau tiket expo, masa sih gak bisa dicancel? Apalagi tiketnya kan open date sifatnya.
Saat baru grand opening, diworo-woro kalau yang udah punya tiket bisa masuk HTM Ancol cuma seharga Rp15.000,00 per orang. Saya pikir lumayan banget, nih potongannya. Sampe Rp10.000,00 potongannya. Dikali 4 kan jadi lumayan.
Ketika expo sudah dibuka, banyak yang merasa di PHP. Katanya potongan HTM Ancol yang dijanjikan itu gak ada. Petugas Ancol tetap memberlakukan harga normal padahal tiket expo sudah ditunjukkan.
Trus saya baca info lagi katanya di depan gerbang Ancol bakal ada booth untuk penukaran tiket online. Nanti kalau tiket online udah ditukar sama tiket asli baru tunjukkan ke petugas di gerbang untuk dapat potongan HTM.
Lagi-lagi saya merasa heran. Kok, kesannya ribet banget sih? Kenapa gak cukup tunjukkan tiket online aja ke petugas. Kan, jelas ada keterangannya di sana kalau itu tiket Doraemon Expo. Lagipula booth penukaran tiketnya mau ditaro dimana?
Jadi, saya memang gak begitu berharap kalau woro-woro tersebut benar adanya walopun yang melakukan adalah akun resmi mereka. Apalagi ditambah banyak yang merasa di PHP gara-gara urusan HTM Ancol. Dan, bener aja, ketika kami masuk gerbang Ancol gak ada tuh yang namanya tiket diskon. Bahkan sebelum kami tanya lebih lanjut si masnya udah bilang duluan, "Di semua pintu gak ada pemotongan tiket masuk bagi yang mau ke Doraemon, ya. Semuanya harga normal." Sepertinya si mas ini udah sering ditanya hal yang sama.
Nah, ini puncak kemangkelan saya. Rasanya ubun-ubun saya udah siap mendidih hahaha. Ketika saya menyerahkan seluruh tiket yang kami miliki, juga KTP kami berdua, petugas yang ada di booth penukaran tiket bertanya kenapa masing-masing nama kami ada di lebih dari 1 tiket? Harusnya 1 nama itu 1 tiket, sesuai dengan KTP.
Saya langsung menjelaskan duduk perkaranya. Tapi, masalah gak selesai disitu aja. Nomor order yang ada di setiap tiket, gak ada satupun yang masuk di data mereka! Udah jauh-jauh ke Ancol, trus gak boleh masuk expo gitu??? Aaarggghhh...!!
Saya meminta petugas tersebut membuat surat keterangan beserta cap dan tanda-tangan yang intinya supaya saya bisa meminta kembali seluruh uang saya di minimarket tempat saya beli tiket online. Untungnya petugasnya baik. Katanya, biar mereka aja yang menyelesaikan. Nanti mereka yang akan nagih uangnya ke minimarket tersebut. Kami sekeluarga tetap mendapat 8 tiket yang memang menjadi hak kami.
Alhamdulillah. Ubun-ubun saya pun langsung dingin hehehe. Yang penting kami bisa masuk dan menikmati 100 Doraemon Secret Gadget Expo. Urusan pembayaran tiket, biarkan jadi urusan mereka. Karena memang bukan urusan kami. Kami kan sudah bayar sesuai harga.
Ternyata yang mengalami kejadian gak enak gak cuma saya. Kalau baca
komen di fanpage dan twitter, banyak yang mengalami halsama. Saya upload
salah satu aja, ya.
Terlepas dari beberapa kejadian yang sempet bikin mangkel, saya sih tetep suka sama exponya. Masih termasuk yang saya rekomendasiin lah untuk tempat jalan-jalan. Tapi, kalau ada yang mau beli online, sebaiknya baca tulisan saya dulu untuk dipertimbangkan. Saran saya, sih, mending beli langsung aja. Apalagi pas di sana saya baru tau kalau beli langsung pun bisa dapet diskon. Beugh! Tau gitu mending beli langsung ajah. Sabaaaarrr... Sabaaaarrr... Yang penting exponya cakeeepp.
Errr... Bela-belain beli online supaya dapet diskon 20%, ternyata ada
promo lain. Ya sudah, lah :D
4 Comments
oh my... sabarnya sedang diuji ya Mommy Chi! beklaaah... saya ga akan beli tiket online!
ReplyDeletehehehe
Deletewahahahhaa...saya belum nonton Mak sampai saat ini -,-
ReplyDeleteayo, mumpung masih ada eventnya
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)