Suami: "Ini hotel sepi amat? Gak kebagian rezeki lebaran kali,
ya?"
Saya: "Mungkin. Bisa jadi banyak yang gak mudik kali lebaran kali ini. Di jalan aja sepi."
Suami: "Kasihan bener kalau gak sampe kebagian rezeki."
Saya: "Iya, ya. Padahal biasanya kalau lagi high season, hotel suka pada penuh. Apa jangan-jangan karena Bandung udah mulai banyak hotel, ya?"
Eits! Ternyata tebakan kami salah... Hotel Naripan full booked :)
Selain sepi, saya pun sempet rada kecewa dengan liftnya. Mati aja itu lift sehingga kami harus naik tangga. Iya, sih untuk semua barang dibantu bawa sama pihak hotel. Tapi tetep aja begitu tau nginepnya di lantai 4 *orang tua saya yang booking suite room malah di lantai 5*, udah bikin saya rada ilfil duluan kalau harus naik-turun tangga. Lututnya udah gak kuat wkwkwkw.
Saya pun bertanya tentang lift yang mati. Katanya sih sedang ada perbaikan dan kemarin. Dan diperkirakan sore hari baru dinyalakan lagi. Syukurlah kalau begitu. Memang benar sih, sore harinya lift mulai berfungsi. Tapi namanya juga lift tua, kecepatannya pun lambat. Sampe saya becanda sama adek kalau untuk naik dari lantai 1 ke 4 pake lift kayaknya bisa 1 lagu hahaha *rada lebay sih kalau sampe satu lagu hehehe. Tapi memang lemot kalau dibandingkan kecepatan lift modern.*
[Silakan Baca: 5 Hari Lebaran di Hotel Ibis Styles Braga, Bandung]
Tapi ya sesuatu bisa berubah. Lebaran ini kami menginap di hotel Naripan selama 4 hari 3 malam. Alasan menginap di hotel ini pertama karena sudah pasti dekat dengan rumah keluarga. Tinggal jalan kaki aja kalau mau kumpul keluarga. Alasan kedua adalah aman dari car free day. Karena tadinya kan kami mau menginap di hotel yang sama seperti lebaran tahun lalu. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, takutnya ada car free day/night. Jadi, cari hotel lain yang sama-sama dekat rumah juga. Akhirnya pilih hotel Naripan.
Saya: "Mungkin. Bisa jadi banyak yang gak mudik kali lebaran kali ini. Di jalan aja sepi."
Suami: "Kasihan bener kalau gak sampe kebagian rezeki."
Saya: "Iya, ya. Padahal biasanya kalau lagi high season, hotel suka pada penuh. Apa jangan-jangan karena Bandung udah mulai banyak hotel, ya?"
Eits! Ternyata tebakan kami salah... Hotel Naripan full booked :)
Waktu kami datang, hotelnya terlihat sepi banget
Selain sepi, saya pun sempet rada kecewa dengan liftnya. Mati aja itu lift sehingga kami harus naik tangga. Iya, sih untuk semua barang dibantu bawa sama pihak hotel. Tapi tetep aja begitu tau nginepnya di lantai 4 *orang tua saya yang booking suite room malah di lantai 5*, udah bikin saya rada ilfil duluan kalau harus naik-turun tangga. Lututnya udah gak kuat wkwkwkw.
Saya pun bertanya tentang lift yang mati. Katanya sih sedang ada perbaikan dan kemarin. Dan diperkirakan sore hari baru dinyalakan lagi. Syukurlah kalau begitu. Memang benar sih, sore harinya lift mulai berfungsi. Tapi namanya juga lift tua, kecepatannya pun lambat. Sampe saya becanda sama adek kalau untuk naik dari lantai 1 ke 4 pake lift kayaknya bisa 1 lagu hahaha *rada lebay sih kalau sampe satu lagu hehehe. Tapi memang lemot kalau dibandingkan kecepatan lift modern.*
[Silakan Baca: 5 Hari Lebaran di Hotel Ibis Styles Braga, Bandung]
Dari saya kecil hingga sekarang, tampilan hotel Naripan gak mengalami banyak perubahan. Tapi bagian dalamnya yang berubah :)
Tapi ya sesuatu bisa berubah. Lebaran ini kami menginap di hotel Naripan selama 4 hari 3 malam. Alasan menginap di hotel ini pertama karena sudah pasti dekat dengan rumah keluarga. Tinggal jalan kaki aja kalau mau kumpul keluarga. Alasan kedua adalah aman dari car free day. Karena tadinya kan kami mau menginap di hotel yang sama seperti lebaran tahun lalu. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, takutnya ada car free day/night. Jadi, cari hotel lain yang sama-sama dekat rumah juga. Akhirnya pilih hotel Naripan.
Naripan Suite
Kalau lihat penampakan luar, wajah hotel Naripan sepertinya gak banyak mengalami perubahan. Begitu aja dari dulu. Selain lift yang lemot, suasana di dalam hotel pun tetap berasa seperti hotel tua. Tapi, hotel ini sudah melakukan renovasi. Deluxe room dan Suite room termasuk yang baru. Menurut adek saya, tadinya kamar-kamar di hotel Naripan itu kecil-kecil. Kamar yang kecil-kecil memang saya lihat masih ada. Letaknya di dekat kolam renang.
Untuk Naripan suite hanya ada 2 kamar. Ukuran kamarnya luas, sekitar 40 m2, terdiri dari 3 ruangan yaitu bed room, guest room, dan bath room. Untuk bath room di Naripan Suite menggunakan bath tub. Ada hairdryer juga di kamar mandi. Trus juga ada balkon untuk kamar suite.
Nai langsung mager *males gerak*, gak mau disuruh pindah ke kamar
ayah-bundanya :D
Deluxe Room
Suami lagi gak fit. Begitu sampe kamar langsung tidur.
Kamar Keke dan om-nya
Booking 2 deluxe room. 1 kamar buat Keke dan om-nya. Satu kamar lagi buat saya, suami, dan Nai. Tapi karena selama di sana Nai lebih memilih sekamar sama kakek-neneknya, jadi aja saya dan suami berduaan *ihiiiiyyy :p* Kamar saya dan Keke ada connecting doornya. Kalau siang sih dibuka aja connectingnya. Baru kalau mau tidur ditutup. Ukuran kamarnya juga lumayan luas, sekitar 36 m2.
Fasilitas
Ada kolam renang. Gak besar ukurannya tapi cukup untuk bikin anak-anak terus-terusan berenang setiap hari. Cuma tetep harus ditemani kalau anak-anak yang berenang. Karena kolam renangnya cuma 1 tapi kedalamannya berbeda. Dan disana gak ada penjaga kolam, jadi tanggung jawab masing-masing. Di samping kolam juga ada pool bar, tapi selama kami di sana gak ada aktivitas apapun, tuh. Gak tau kenapa.
Ini salah satu menu sarapan di hari kedua. Menu sarapan yang paling
enak selama menginap di sana.
Untuk WiFi, di hari pertama kami menginap koneksinya kenceng, uy! Di hari kedua dan berikutnya mulai deh rada lemot hehehe. Malah kadang suka mati-mati. Mungkin karena di hari kedua dan seterusnya, hotel ini udah full.
Yup! Ternyata hotel Naripan penuh juga. Kelihatannya banyak tamu yang baru datang sesudah hari raya. Dan kalau lihat berita arus mudik di tv, para pemudik kayaknya banyak yang baru jalan sesudah hari raya. Sarapan di hari kedua pun saya menguping pembicaraan para tamu, topiknya rata-rata sama yaitu kena macet berjam-jam di tol Cikampek. Bahkan katanya gerbang utama sempat ditutup. Saking penuh tamunya, mobil saya sempet gak kebagian parkir. Setelah muter sekali, ada yang keluar. Langsung deh kami masuk. Untung hotelnya deket rumah, jadi gak perlu sering-sering pake mobil. Males juga kalau sampe gak dapet parkir lagi. Kalaupun mau bepergian, lebih memilih pinjem motor :D
Gak Kedap Suara
Pemandangan dari kamar orang tua saya. Langsung menghadap ke jalan
raya
Saya masih sedikit beruntung karena jendela kamar menghadap atap bangunan lain. Memang bukan pemandangan yang bagus, sih tapi setidaknya gak terlalu menghadap jalan raya. Kamar orang tua saya yang justru jendelanya menghadap jalan raya. Akibatnya, Fabian gak bisa tidur sampai pukul 2 dinihari. Kata papah saya penyebabnya itu banyak kendaraan yang konvoi dan membuat suara yang sangat jelas terdengar dari kamar *padahal kamar suite ada di lantai 5, lho*
Kalau aja kacanya bisa dibikin kedap suara, sepertinya jempol saya untuk hotel ini bisa lebih banyak lagi. Itu aja sih kekurangan dari hotel ini yang paling berasa :)
Untuk Sahabat KeNai, kalau mau menginap di Bandung dan dekat dengan pusat kota, hotel Naripan bisa dijadikan pilihan. Apalagi kalau agenda utamanya memang pengen jalan-jalan ke seputaran Braga hingga alun-alun. Foto-foto dengan suasana KAA dan sepanjang jalan Braga, main di lapangan alun-alun, atau pengen cobain naik Bandros. Tinggal
Check out dulu, ya. Mudah-mudahan bisa ke sini lagi :)
Info lebih lanjut
The Naripan Hotel by Amazing
Jl. Naripan 31-35, Bandung
Telp: 022-4200636
Fax: 022-4238912
Email: info@thenaripanhotel.com
Website: http://www.thenaripanhotel.com/
FB: The Naripan Hotel by Amazing
Twitter: @NaripanHotelBdg
20 Comments
Waah.. asiknya uyang jalan-jalan melulu, mupeng nih,,kali-kali ajak dong mak :D
ReplyDeleteMak Yulia sibuk melulu, sih :p
DeleteFasilitasnya lumayan ya. Kxirain Bandung waktu lebaran itu full ini kok kosong ya... anehh
ReplyDeletedi hari lebarannya full kok, Mak. Kayaknya memang banyak yang berlebaran di Jakarta dulu.
DeleteMalah suite roomnya yang pas kena berisik ya mak, padahal pengin di suite kan biar lebih nyaman.
ReplyDeleteiya, sayangnya ak kedap suara. Itu aja sih kekurangannya
Deleteinfo tarifnya gak ada nih :) kurang nyaman kalau gak kedap suara ya
ReplyDeleteiya, baru ditambahin info tarifnya, Lid.
DeleteNanti pilih jangan yang suite aja kalau takut terganggu, Lid
kolam renangnyaaaaa *yang paling penting*
ReplyDeletetapi saya gak berenang :D
DeleteNaripan suite-nya bagus juga, Mbak. Ngincer night lamp-nya hahahaha.
ReplyDeleteBisa jadi tempat nginep, nih, kalau main ke Bandung, secara letaknya di kota, jadi mau ngider gampang. Tinggal nyegat angkot. Tarif permalam berapa, Mbak, yg suite sama deluxe-nya?
iya, kamarnya memuaskan sebetulnya. Kecuali gak kedap suara aja. Tapi kalau kita bukan orang yang mudah terganggu karena berisik, kayaknya aman ajah :D
Deleteberarti poin kurangnya : kaca tidak kedap suara dan lift ya. ok well noted.
ReplyDeletetfs, Mak
yup! :)
DeleteWaaaa nyamannya tenggellam dalam kadur empuk di sat mudik hihi
ReplyDeletehahaha nikmaaat
DeleteWah lumayan juga, ya. Padahal kalo lihat dari luar, tampak biasa...
ReplyDeletedati depan gak ada perubahan. Tetep jadul. Tapi bagian dalamnya sudah direnovasi jadi lebih modern
Deleteasik juga kamarnya..rada serem kalo ke hotel sepi hehe..ini ternyata rame yaa
ReplyDeleteya, akhirnya rame juga :D
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)