Menjadi Indonesia di Oasis Restaurant
- Canggung! Itulah kesan pertama ketika saya memasuki Oasis Restaurant
karena saya berasa saltum banget. Sebetulnya saya tau akan punya rasa
seperti itu sejak dari rumah. Galau karena di hari yang sama harus hadir
di beberapa tempat kuliner yang semuanya saling berbeda nuansa. Dari
nuansa santai banget tanpa AC hingga tempat berkelas tinggi. Mau bawa baju
ganti, tasnya kepenuhan. Ribet juga bawa barang lebih dari satu karena
andalannya hari itu adalah Gojek hehehe. Akhirnya saya memilih atasan
kaos, celana jeans, dengan sepatu kets hehehe *membuka postingan dengan
curcol :D*
Saya belum pernah datang ke Oasis restaurant, tapi sudah sering mendengar namanya. Banyak kalangan ternama di Indonesia maupun mancanegara yang datang ke Oasis.
Baru-baru ini juga Oasis Restaurant mendapatkan penghargaan sebagai restaurant terbaik di Jakarta. Restaurant terbaik dalam hal pembayaran pajak dan juga selalu menyajikan makanan berkualitas tanpa menggunakan bahan makanan yang mengandung pengawet serta zat berbahaya. Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau biasa kita kenal dengan nama Ahok.
Kali ini, saya berkesempatan datang ke sana masih dalam rangkaian Dilmah Real High Tea Challenge for Cafe and Resto.
Suasana di Oasis Restaurant
Oasis adalah restaurant yang suasananya Indonesia banget. Indonesia yang klasik dan elegan berasa di sini. Usia restaurant ini sudah tua tapi bertahan hingga sekarang. Di bagian dalam, interior dan ornamennya sangat Indonesia sekali. Kalau saja gak ada rencana untuk lanjut ke tempat lain, rasanya ingin berlama-lama menikmati suasana terntram sekaligus bertanya-tanya ke semua pelayannya yang ramah karena saya yakin setiap ornamen di sana memiliki sejarah.
Memang sih gak ada aturan harus berpakaian apa ketika ke sana. Tapi kalau melihat suasananya, rasanya saya canggung aja saya ke sana dengan berpakaian sangat casual. Seperti ada rasa kurang bisa memantaskan diri *apa sayanya aja yang terlalu terbawa perasaan, ya?* Tapi para pelayan di sana aja pakaiannya terlihat formal menggunakan baju daerah. Bahkan Pak James De Rave, Cultural Liason Oasis, sangat Indonesia sekali penampilannya. *Makin deh berasa saltumnya :)*
Menu Oasis Restaurant untuk Dilmah Real High Tea Challenge
Pepermint Leaves with Ceylon Cinnamon ini beneran bikin nagih, deh.
*langsung masuk daftar favorit*
Pak James De Rave
Hidangan sedang dipersiapkan oleh Chef Firdaus Rhapsody. Sambil
menunggu, Pak James banyak sekali bercerita tentang sejarah Oasis, cerita
unik tentang para tamu Oasis *ada yang sampai turun temurun menjadi tamu
Oasis, lho* hingga budaya Indonesia. Dan, pengetahuan Pak James tentang
Indonesia itu luas.Pak James bercerita dengan gaya yang sangat santai dan ramah sekali, bahkan sesekali heboh dengan gaya dan ceritanya yang lucu. Hidup udah ribet jadi gak perlu lah ditambah dengan keribetan lain, begitu kira-kira penuturan Pak James.
Makanya kalau kita bersantap di Oasis itu kurang cocok untuk yang terburu-buru alias seusai makan trus pulang.Nikmati suasananya, nikmati kebersamaan dengan keluarga atau rekan, bahkan nikmati pula live musicnya yang khas Indonesia. Semua staff termasuk Pak James pun akan sangat ramah menyapa para tamu.*Saat saya ke sana belum ada live music, karena katanya biasanya malam resto ini baru ramai*
Chef Firdaus Rhapsody
Di bagian bawah adalah Savory Canape (Beef Rendang Roll with Red Rice and Tea Caviar, Bitterbalen with Tea Cheese Melt, dan Betutu-style Bali Duck Breast Smoked with Oolong Lapsang Souchong Tea).
Condiments - Peanut Pepermint Tea Cracker.
Spice Island Twist High Tea Culinaire, IDR125K net per person
Menarik banget lihat sajiannya. Beberapa adalah jajanan pasar yang menjadi
naik kelas karena tampilannya cantik. Ada juga makanan berat seperti rendang
yang ternyata bagus banget dibikin kecil begitu. Sekali lahap seperti
menyantap finger food.Yang pertama kali saya pilih adalah Savory canape karena lebih suka makanan gurih daripada manis. Saya langsung memilih Rendang Roll with Red Rice and Tea Caviar. Karena saya penggemar rendang. Begitu dicoba, rasa rendangnya tidak pedas tapi rasanya enak. Bitterbalen with Tea Cheese Melt juga enak.
Gong akan dipukul kalau ada tamu yang datang. Berasa kayak di film-film
kerajaan gitu gak, sih? Biasanya kalau kerajaan kan pake terompet, nah ini
pakai gong :D
Kalau untuk sweet canape, saya suka Klappertart infused with Italian Almond
Tea. Lembut dan rasa manisnya pas. Kalau untuk minuman, rasanya paling tepat
kalau dipairing dengan hot tea. Tapi karena ketika saya sampai sana, cuaca
Jakarta terasa terik membuat saya rasanya ingin meminum minuman dingin.Untuk afternoon tea di Oasis gak cuma tersedia saat Dilmah Real High Tea Challenge aja. Oasis sudah terbiasa menyediakan menu untuk afternoon tea. Jadi bagaimana kalau lain kali kita ke sana lagi? *Dan semoga aja saya gak saltum lagi kalau ke sana :)*
Oasis Restaurant
Jl. Raden Saleh No. 47, Cikini
Jakarta
Telp: +62213150646
Opening hours: 11.00am - 3.00pm & 6.00pm - 10.00pm (Closed on Sunday, available upon request)
www.oasisjakarta.com
Fanpage: OasisJakarta
IG: oasis.heritage
UPDATE: Rabu, 09 November 2016, mr James memberi tahu saya kalau Oasis Heritage sudah ditutup. Terima kasih :)
0 Comments
Terima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)