Special Menu di Pia Apple Pie - Ini cerita tentang perjalanan kami ke
Tanakita, awal bulan Oktober 2015. Menginap di Rumamera dalam rangka
ingin melihat migrasi burung raptor. Awalnya, hanya berencana menginap
selama 2 hari, 1 malam saja. Tapi mendadak ditambah karena Keke dan
Nai libur sekolah hampir 1 minggu.
Kami pun pulang hari Senin pagi dari Tanakita. Naik kereta yang berangkat pukul 10.00 wib dari Cisaat. Sengaja pulang pagi *padahal sebetulnya masih betah di Tanakita* karena gak ingin kena macet Jakarta saat jam pulang kantor.
[Silakan baca: Belum Berhasil Melihat Migrasi Burung Raptor]
Kereta pun tiba di stasiun Paledang, Bogor sekitar pukul 12.00 wib. Kami putuskan untuk makan siang dulu di Bogor sebelum lanjut naik commuter lain menuju Jakarta. Ketika masih di kereta, kami sempat berdiskusi mau makan siang di mana. Kalau saya, mau makan di mana saja asalkan jangan fast food. Saat itu, lagi males aja makan fast food. Tapi masalahnya makan di mana? Kami jarang sekali ke Bogor. Tempat makan yang pernah kami datangi di sekitar stasiun adalah KFC dan warung di yang lokasinya di seberang stasiun Paledang.
[Silakan baca: Rumamera Tanakita - Camping di Atas Awan]
Pendapat kami terpecah. Terutama untuk saya dan Nai. Saya yang lagi gak mau makan fast food, Nai gak mau makan di warung dekat stasiun. Kami pun sempat kebingungan mau makan di mana. Kemudian saya menyarankan untuk naik angkot ke tempat the flash mangkal aja. Seingat saya, di daerah sana banyak resto. Nanti tinggal pilih, lah, mau makan di resto mana kalau udah sampai di sana.
[Silakan baca: Kalau Roker The Flash ke Tanakita]
Di daerah jalan Pangrango memang berjejer beberapa resto. Kami pun memutuskan untuk turun dari angkot. Sesudah turun, kami bingung lagi mau pilih resto yang mana hahaha *banyakan bingungnya :p*
Akhirnya, kami memilih Pia Apple Pie atau ada juga yang mengenalnya dengan sebutan Rumah Apel. Gak tau juga kenapa kami akhinya milih Pia Apple Pie. Pokoknya begitu salah satu udah memilih, yang lain pun setuju. Efek udah lapar kayaknya, jadi setuju aja :D
[Silakan baca: Keliling Bogor, Menginapnya di Padjadjaran Hotel Suites Hotel & Conference]
Contents
Kami pun pulang hari Senin pagi dari Tanakita. Naik kereta yang berangkat pukul 10.00 wib dari Cisaat. Sengaja pulang pagi *padahal sebetulnya masih betah di Tanakita* karena gak ingin kena macet Jakarta saat jam pulang kantor.
[Silakan baca: Belum Berhasil Melihat Migrasi Burung Raptor]
Kereta pun tiba di stasiun Paledang, Bogor sekitar pukul 12.00 wib. Kami putuskan untuk makan siang dulu di Bogor sebelum lanjut naik commuter lain menuju Jakarta. Ketika masih di kereta, kami sempat berdiskusi mau makan siang di mana. Kalau saya, mau makan di mana saja asalkan jangan fast food. Saat itu, lagi males aja makan fast food. Tapi masalahnya makan di mana? Kami jarang sekali ke Bogor. Tempat makan yang pernah kami datangi di sekitar stasiun adalah KFC dan warung di yang lokasinya di seberang stasiun Paledang.
[Silakan baca: Rumamera Tanakita - Camping di Atas Awan]
Transportasi Menuju Pia Apple Pie
Pendapat kami terpecah. Terutama untuk saya dan Nai. Saya yang lagi gak mau makan fast food, Nai gak mau makan di warung dekat stasiun. Kami pun sempat kebingungan mau makan di mana. Kemudian saya menyarankan untuk naik angkot ke tempat the flash mangkal aja. Seingat saya, di daerah sana banyak resto. Nanti tinggal pilih, lah, mau makan di resto mana kalau udah sampai di sana.
[Silakan baca: Kalau Roker The Flash ke Tanakita]
Di daerah jalan Pangrango memang berjejer beberapa resto. Kami pun memutuskan untuk turun dari angkot. Sesudah turun, kami bingung lagi mau pilih resto yang mana hahaha *banyakan bingungnya :p*
Akhirnya, kami memilih Pia Apple Pie atau ada juga yang mengenalnya dengan sebutan Rumah Apel. Gak tau juga kenapa kami akhinya milih Pia Apple Pie. Pokoknya begitu salah satu udah memilih, yang lain pun setuju. Efek udah lapar kayaknya, jadi setuju aja :D
[Silakan baca: Keliling Bogor, Menginapnya di Padjadjaran Hotel Suites Hotel & Conference]
Back to Content ⇧
Apa Saja Special Menu di Pia Apple Pie?
Sebuah rumah bergaya klasik dengan cat berwarna putih yang berlokasi di jalan Pangrango menjadi tempat Pia Apple Pie. Interiornya didominasi warna coklat dan orange. Kesan adem dan segar yang langsung saya rasakan ketika masuk ke Pia Apple Pie.
Sahabat KeNai bisa memilih makan di dalam ruangan atau di halaman samping. Kami memilih untuk lesehan di halaman samping. Lesehan menjadi tempat favorit Nai. Kalau datang ke resto yang ada lesehannya, pasti dia akan memilih lesehan daripada duduk di kursi.
Sesuai dengan namanya, Pia Apple Pie lebih dikenal sebagai toko kue yang menjual pie atau sejenisnya. Tapi, di sini juga ada restonya yang menjual beraneka menu. Saya tidak tau apakah restonya sudah ada sejak dulu atau enggak. Karena pertama kali saya ke Pia Apple Pie adalah saat Nai masih bayi. Saat itu cuma beli pie-nya yang memang sudah terkenal sejak dulu. Saya gak perhatiin apakah dulu sudah ada restonya atau belum. Setelah sekitar 9 tahun kemudian, kami baru ke sini lagi.
4 buah buku menu diberikan kepada kami. Buku menunya lucu banget, deh. Kebiasaan suami, apabila datang ke resto yang belum pernah didatangi adalah selalu menanyakan special menu. Kalau kira-kira special menunya terlihat menggiurkan, biasanya akan dipilih.
Keke dan suami memilih special menu hari itu. Keke memilih tongseng, sedangkan suami memilih gepuk komplit. Saya dan Nai memilih iga bakar dengan saus apel. Yang membuat saya memilih menu itu bukan karena iganya, walaupun saya termasuk penggemar iga. Tapi, saus apelnya yang bikin saya penasaran. Seperti apa rasanya apel bila disajikan bersama daging. Saya belum pernah mencoba.
Back to Content ⇧
Blueberry Slurpee
Blueberry Slurpee, IDR17K
Jus Melon, IDR22K
Aqua Botol, IDR5K
Lemon Squash, IDR19K
Aqua Botol, IDR5K
Lemon Squash, IDR19K
Yang pertama kali datang adalah minuman. Suami pilih air putih, Keke
memilih lemon squash, dan saya memilih blueberry slurpee. Saya lupa Nai
pilih apa. Sepertinya jus melon. Dari 4 pilihan itu, rasanya minuman
saya yang tidak memuaskan, deh. Di luar dari perkiraan banget.
Kenapa saya pilih blueberry slurpee? Karena ada kata slurpee-nya. Seriusan memang itu alasannya hehehe. Dalam bayangan saya, akan disajikan segelas minuman rasa blueberry dengan serutan es batu yang banyak.
Kalau Sahabat KeNai pernah cobain slurpee yang dijual di Sevel, pasti bisa bayangin, deh. Ya minuman slush gitu. Saya membayangkan, di hari yang panas terik ini bakalan seger banget menyeruput slurpee.
Ternyata ...
Slurpeenya hanya segelas cocktail *padahal saya berharap segelas besar hahaha*. Tapi, gak apa-apa, deh, yang penting rasanya menyegarkan. Eh, gak taunya rasanya luar biasa manis. Seperti minum sirop blueberry yang gak dikasih air sama sekali. Kental dan sangat manis. Memang dikasih sedikit es batu, sih. Tapi tetep aja masih terlalu kental dan manis. Ini lupa ditambahin air atau gimana, ya?
Supaya saya tetap bisa meminumnya, akhirnya blueberry slurpee dibagi ke dalam 2 minuman. Minuman lain yang kami order (air putih dan lemon squash) dikasih blueberry slurpee hehehe.
Back to Content ⇧
Tongseng dan Gepuk Komplit
Tongseng + Nasi, IDR35K
Gepuk komplit, IDR 37K
Kemudian satu per satu makanan mulai berdatangan. Tongseng pilihan Keke
rasanya enak. Gurih, tapi gak bikin blenger. Komposisi daging dan
sayurnya pas. Rasanya juga pedas. Enak, deh pokoknya. Begitu juga dengan
gepuk komplit pesanan suami. Daging gepuknya berasa bumbunya serta
empuk. Pelengkap lainnya seperti sayur asam dan sambal, semuanya terasa
pas.
Lagi-lagi, pilihan saya yang kurang berhasil ...
Lucu banget, deh, sajian iga bakar saus apelnya. Iganya diletakkan di tungku kecil yang di dalamnya masih ada arang yang menyala. Mungkin maksudnya supaya iga yang disajikan tetap hangat hingga santapan terakhir. Masalah, ketika baru disajikan saja daging iganya sudah sangat kering dan alot. Suami lalu menyarankan supaya saya dan Nai meletakkan iganya di atas piring saja. Karena kalau terus diletakkan di atas tungku, khawatir akan semakin kering dagingnya mengingat arangnya masih menyala. Rasa iganya pun cenderung plain.
Back to Content ⇧
Iga Bakar Saus Apel
Iga bakar saus apel + Nasi, IDR27K
Saus apel yang saya pikir akan kaya rasa dan menambah kelezatan untuk
iganya, ternyata biasa aja. Saus apelnya hanya seperti apel yang
dihaluskan tanpa ada bumbu apapun. Jadi, saya hanya makan daging iga
yang sangat kering, saus apel yang biasa aja, dan nasi putih. :D
Suami: "Makanya, lain kali pilih special menu. Itu, kan, jelas di special menu gak ada iga."
Bunda: "Bunda, kan, tertarik order karena penasaran sama saus apelnya, Yah. Apalagi ini resto, kan, udah dikenal dengan pie apelnya. Ya, kali aja terbiasa mengolah apel, rasa sausnya pun spesial."
Suami menunjuk ke arah papan tulis hitam yang bertuliskan special menu. Saya yang tadinya agak kecewa dengan pilihan makanan dan juga minuman, jadi ngikik. Bener juga kata suami, lain kali pilih special menu aja, deh. Etapi bukan berarti semua special menu atau menu yang direkomendasikan resto pasti cocok di lidah, ya. Cuma untuk Pia Apple Pie kayaknya saya sarankan pilih special menu aja, deh. Setidaknya 2 menu yang kami pilih dari beberapa menu special yang ada, memuaskan rasanya. Apalagi tongsengnya. Lumayan enak, lah.
Usai makan berat, Nai ingin ice cream. Dia order ice cream vanilla. Kalau untuk rasa ice creamnya, sepertinya Sahabat KeNai sudah bisa membayangkan. Karena ice cream yang disajikan bukan homemade, tapi ice cream bermerk yang biasa dimakan banyak orang dan tersedia di pasaran.
Back to Content ⇧
Apple Crumble
Gak afdol kalau gak order andalan Pia Apple Pie. Tapi, saya gak ingin
order pienya. Walaupun sudah bertahun-tahun lalu, saya masih ingat
kalau rasa pienya kurang memuaskan. Entah apa saat ini rasanya masih
sama dengan yang dulu atau tidak. Saya masih belum tertarik untuk
order pie.
Pilihan saya jatuh kepada Apple Crumble. Pilih yang mini aja karena
suami keberatan kalau dibawa pulang. Alasannya ribet bawa oleh-oleh
kalau naik kendaraan umum. Jadi aja pilih yang mini karena khawatir
gak bakal habis kalau pilih size lebih besar.
Lumayan enak rasa apple crumble-nya. Perpaduan apple dan cinnamonnya
berasa. Trus, saya iseng dikasih ice cream vanilla, makin enak, deh.
Kayaknya kalau ke Bogor lagi, saya mau order apple crumblenya.
[Silakan baca:
Drama Kedai Kita Bogor]
Mini Apple Crumble, IDR9K
Ice cream, IDR9K/scoop
Ice cream, IDR9K/scoop
Pertanyaan selanjutnya adalah kapan ke Bogor lagi? :D
Back to Content ⇧
Pia Apple Pie
Back to Content ⇧
10 Comments
Dulu pas masih di Bogor saya sering lewat di depannya kalo pas naik angkot. Tapi seriusan, gak tau kalo ada menu lain selain pie... >_<
ReplyDeletekayaknya restonya masih baru
DeleteRestorannya sih oke tapi makanan-makanannya sepertinya kurang spesial :D
ReplyDeletepilih yang special menu, Mbak. Makanannya enak-enak kalau special menu
DeleteHahaha,,,, kalau di resto ada lesehan pasti milih yang lesehan ya mbak?? terus itu, aku sepaham tuh mbak, suami mbak menerapkan hidup sehat dengan meminum air putih,,, keren!!!. Eh jadi penasaran sama Pie Apple Pienya... biasa - biasa saja apa enak ya?
ReplyDeleteanak saya lebih suka makan lesehan daripada duduk di kursi :)
DeleteAir putih selalu kami order, walaupun ada juga minuman lain. Kalau buat saya biasa aja hehehe
Gepuk.... saya bru tahu ada makanan bernama gepuk ini...
ReplyDeleteEnak makanan ini, Mbak :)
DeleteHadeuh.. aku yang orang Bogor aja belum (me)sempet(kan diri) mampir ke sini ><
ReplyDeleteCuma nyampe Makaroni Panggang, terus pulang. Padahal deket ya sama MP.
Tapi biasanya gitu. Kalau deket malah suka males disamperin :D
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)