Seventh Heaven at Samsara - Sahabat KeNai percaya dengan yang namanya kebetulan? Menurut mr. James dr Rave, Communication & Marketing Director Samsara, tidak ada yang kebetulan di dunia. Jadi kalau kita mengatakan kebetulan begini, kebetulan begitu, sebetulnya tidak ada karena semua sudah ada jalannya.
Bukan suatu kebetulan kalau kita datang ke tempat baru kemudian
langsung merasa suka. Atau bahkan ketemu orang baru dan kita langsung
merasa 'klik' untuk mengobrol dengannya seperti bertemu sahabat. Semua
bisa terjadi dan semua sudah ada jalannya.
Saat bulan Ramadan, biasanya saya sangat selektif menerima undangan berbuka puasa. Lebih suka berbuka puasa di rumah daripada di luar. Tapi saat menerima undangan dari Samsara, hati saya langsung tertarik. Undangan yang dikirim lewat email, didominasi warna hitam dan kuning keemasan itu terkesan wah.
Kuliner di kota besar Indonesia, terutama Jakarta, sangat beragam. Lokal atau mancanegara dengan mudah bisa dicari. Tetep aja sih saya paling tertarik dengan kuliner Indonesia. Apalagi ketika kemudian saya membaca kalimat 'Modern Interpretation of Nusantara Culinary Classic." Masakan Indonesia tuh banyak banget yang enak. Tapi kadang tampilannya masih kurang Instagenic. Saya termasuk yang percaya kalau tampilan suatu kuliner bisa menggugah selera.
Saat bulan Ramadan, biasanya saya sangat selektif menerima undangan berbuka puasa. Lebih suka berbuka puasa di rumah daripada di luar. Tapi saat menerima undangan dari Samsara, hati saya langsung tertarik. Undangan yang dikirim lewat email, didominasi warna hitam dan kuning keemasan itu terkesan wah.
Kuliner di kota besar Indonesia, terutama Jakarta, sangat beragam. Lokal atau mancanegara dengan mudah bisa dicari. Tetep aja sih saya paling tertarik dengan kuliner Indonesia. Apalagi ketika kemudian saya membaca kalimat 'Modern Interpretation of Nusantara Culinary Classic." Masakan Indonesia tuh banyak banget yang enak. Tapi kadang tampilannya masih kurang Instagenic. Saya termasuk yang percaya kalau tampilan suatu kuliner bisa menggugah selera.
Menu Indonesia Klasik di Samsara
Ada resto baru di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan bernama
Samsara. Saat saya ke sana, pembangunannya baru sekitar 70% tetapi dijamin
gak akan mengganggu tamu yang hendak bersantap di sana. Resto ini
khusus menjual kuliner Indonesia klasik dengan tampilan yang
modern.
Bangunan putih dengan canopy merah, sudah langsung menarik perhatian. Bila malam hari, tulisan Samsara tidak terlalu kelihatan. Tapi canopy merahnya memang menjadi ciri khas.
Saya datang kecepetan, undangan pukul 7 malam tapi pukul 5 sore udah datang. Pengalaman yang udah-udah sih, kalau baru jalan mendekati waktunya berbuka biasanya gak dapat kendaraan atau terkena macet parah. Untunglah di dalam Samsara nyaman banget, gak terlalu berasa juga menunggu hingga 2 jam apalagi sambil ngobrol dengan mr. James, mas Munkee, dan Imawan.
Bangunan putih dengan canopy merah, sudah langsung menarik perhatian. Bila malam hari, tulisan Samsara tidak terlalu kelihatan. Tapi canopy merahnya memang menjadi ciri khas.
Saya datang kecepetan, undangan pukul 7 malam tapi pukul 5 sore udah datang. Pengalaman yang udah-udah sih, kalau baru jalan mendekati waktunya berbuka biasanya gak dapat kendaraan atau terkena macet parah. Untunglah di dalam Samsara nyaman banget, gak terlalu berasa juga menunggu hingga 2 jam apalagi sambil ngobrol dengan mr. James, mas Munkee, dan Imawan.
Aneka ta'jil untuk berbuka puasa
Saatnya berbuka puasa diawali dengan minum segelas teh manis hangat. Ada
3 takjil yang disediakan yaitu manisan kolang-kaling, fruit cake, dan
kolak. Saya hanya memilih kolang-kaling karena gak ingin terlalu
kekenyangan pada saat makan menu utama. Rasa kolang-kalingnya agak
kemanisan *saya memang tidak begitu menyukai rasa manis*. Rasa
manisannya diperkaya dengan nougat dan buah pala. Jadi meskipun agak
kemanisan, saya tetap menyukainya. Rasanya jadi unik karena nougat dan
buah palanya.
Sekitar pukul 7 malam, kami mulai berkumpul. Meja panjang dengan penataan yang sangat cantik sudah menanti. Ini memang jamuan istimewa. Aslinya penataan mejanya gak seperti itu. Bisa direquest bilang ingin mengadakan jamuan spesial. Tentunya akan ada charge.
Sekitar pukul 7 malam, kami mulai berkumpul. Meja panjang dengan penataan yang sangat cantik sudah menanti. Ini memang jamuan istimewa. Aslinya penataan mejanya gak seperti itu. Bisa direquest bilang ingin mengadakan jamuan spesial. Tentunya akan ada charge.
Deconstructed Traditional Beverage
and
Mineral Water Infused with Berries
and
Mineral Water Infused with Berries
Sambil menunggu menu starter, kami disajikan rangginang dan krupuk gendar. Bener-bener camilan klasik, ya. Makanan rumahan banget tapi nikmat.
Starter: Lemper Cakalang Fufu
Lemper Cakalan Fufu, IDR55K
Sticky rice cakes filled with lumber jack tuna ragout and green tomato salsa
Sticky rice cakes filled with lumber jack tuna ragout and green tomato salsa
Entree: Pangsit Panggang Udang Ronggeng
Pangsit Panggang Udang Ronggeng, IDR65K
Pan grilled chicken and shrimp ravioli with sweet and sour chili
vinaigrette
Saya suka banget menu satu ini. Pangsit panggang dengan isian udang
dan ayam yang padat. Kuahnya itu yang bikin saya langsung suka.
Asam, manis, pedas bikin segar. Tapi banyak yang merasa kepedesan
juga. Kalau saya sih enggak, malah rasa pedasnya pas banget. Mungkin
karena saya suka banget dengan rasa pedas.
Soup: Sop Buntut Jadoel
Sop Buntut Jadoel, IDR110K
Classic Indonesian oxtail soup served with bone marrow, pickled vegetable, and sambal ijo.
Classic Indonesian oxtail soup served with bone marrow, pickled vegetable, and sambal ijo.
Biasanya sop buntut disajikan dengan tulang tapi di Samsara tidak. Saya tidak tahu bagaimana prosesnya tapi yang pasti dagingnya lembut. Selain buntut juga diberi sumsum yang tinggal disendokin bila ingin dimakan. Ketika disajikan belum bersama kuah. Sesaat sebelum disantap baru kuahnya dituangkan ke setiap piring. Lalu ada kentang yang dibentuk bola. Rasanya enak dan segar bila ditambahkan jeruk nipis. Sambalnya tidak pedas, mirip seperti sambal ijo di rumah makan padang. Sahabat KeNai juga bisa minta kecap bila ingin.
Granita: Rujak Sorbet
Rujak Sorbet, IDR55K
Main Course: Nasi Jagung Seruling Bambu
Nasi Jagung Seruling Bambu, IDR85K
Corn rice cooked in green bamboo with lumber jack tuna, green chili,
stinky bean, anchovy, casava leaf, and Indonesian basil
Tidak hanya enak, api kuliner yang satu ini juga rasanya komplit.
Nasinya menggunakan nasi jagung yang dimasak menggunakan bambu. Isi
di dalam nasinya komplit ada sayur, tuna, anchovy, hingga pete. Iya
ada petenya tapi cuma 1. Kalau Sahabat KeNai gak suka pete, mending
diurek-urek dulu nasinya buat menyingkirkan petenya. Masih ada
tambahan urap, acar, serta rengginang.
Dessert: Celestial Pearl
Celestial Pearl, IDR55K
An amazingly creative interpretation of es podeng that is designed to impress. Traditional handmade Indonesian durian ice cream hidden like a precious celestial pearl inside a chocolate orb which can only be opened wuth the delicate flow or hot caramel sauce. Served with avocado, diced bread, black rice pudding, and crushed peanuts.
An amazingly creative interpretation of es podeng that is designed to impress. Traditional handmade Indonesian durian ice cream hidden like a precious celestial pearl inside a chocolate orb which can only be opened wuth the delicate flow or hot caramel sauce. Served with avocado, diced bread, black rice pudding, and crushed peanuts.
Es podeng terindah yang pernah saya lihat. Di dalam bola coklatnya ada es krim durian. Bola coklatnya akan langsung meleleh ketika disiram dengan saus karame panas. Bola coklat yang meleleh saat disiram kemudian terlihat es krim di dalamnya merupakan satu pertunjukan yang menarik.
Rasanya enak tapi cukup berat. Es krim durian dipadukan dengan coklat terasa berat untuk makanan penutup. Chef Sambas menjelaskan bahwa esnya seharusnya menggunakan es puter rasa durian. Tetapi karena mesinnya belum jadi sehingga untuk sementara menggunakan es krim. Sepertinya memang akan jadi terasa lebih ringan kalau pakai es puter.
Samsara Excecutive Chef Sambas Herman
Semua nama menunya gak asing bagi saya, tapi sajiannya yang membuat menu di Samsara terlihat berbeda. Salut dengan Executive Chef Sambas Herman yang berhasil menyajikan kuliner Indonesia dengan sangat cantik seperti karya seni. Sehingga tidak hanya rasanya yang enak tapi juga penampilannya nikmat dipandang.
[Silakan baca: Samsara Pepes Ikan Patin Ungkep Garam]
Mr. James menceritakan tentang lukisan besar yang ada di salah satu ruangan. Lukisan itu tadinya ada di salah satu museum di Bali dan bukan untuk diperjualbelikan. Owner Samsara sudah jatuh cinta dengan lukisan ini sejak pandangan pertama. Dan memang sudah jalannya, akhirnya lukisan tersebut bisa dimiliki.
Arti Seventh Heaven at Samsara
Tema undangan pada malam itu adalah Seventh Heaven. Surga adalah
suatu kenikmatan. Seventh Heaven atau surga ketujuh merujuk kepada
kenikmatan tertinggi. Begitulah yang ingin dirasakan bila Sahabat
KeNai ke Samsara. Seperti owner Samsara yang langsung jatuh cinta
saat melihat lukisan tersebut. Dan menjadi kenikmatan tertinggi
ketika lukisan tersebut berhasil dimiliki. Saya pun langsung merasa
nyaman dengan suasana yang hangat dan terkesan romantis. Musik yang
terdengar tidak biasa tapi rasanya seperti menenangkan dan menyatu
dengan suasana. Service dan tentu saja hidangannya turut menambah
kenikmatan.
Dulu, Rijstaffel menjadi sajian andalan di restoran Oasis, Jakarta. Menyajikan Rijstaffel tentu gak sembarangan hanya membawa sederet makanan lalu disajikan begitu saja. Tetapi akan ada seninya. Beberapa presiden Indonesia kerap mengundang tamu negara untuk bersantap di restoran Oasis.
[Silakan baca: Menjadi Indonesia di Oasis Restaurant]
Restoran legendaris ini sekarang sudah tutup. Samsara ingin menghadirkan kembali Rijstaffel yang pernah berjaya di Oasis. Mr James De Rave yang pernah menjadi Cultural Liason Oasis sekian lama tentu sangat paham bagaimana menghadirkan kembali Risjtaffel.
Pada saat saya ke sana, menu ini belum ada. Tapi Sahabat KeNai sama penasarannya seperti saya? Bila sesuai rencana, tepat pada tanggal 17 Agustus, Samsara akan grand launching. Tentu saja dengan menu Risjtaffel. Kita tunggu, ya 😊
Samsara adalah suatu siklus yang tidak berakhir. Apabila mati maka akan hidup kembali. Spirit Samsara itulah yang akan diwujudkan di resto ini. Salah satunya adalah dengan menghadirkan kembali Rijsttafel.
Dulu, Rijstaffel menjadi sajian andalan di restoran Oasis, Jakarta. Menyajikan Rijstaffel tentu gak sembarangan hanya membawa sederet makanan lalu disajikan begitu saja. Tetapi akan ada seninya. Beberapa presiden Indonesia kerap mengundang tamu negara untuk bersantap di restoran Oasis.
[Silakan baca: Menjadi Indonesia di Oasis Restaurant]
Restoran legendaris ini sekarang sudah tutup. Samsara ingin menghadirkan kembali Rijstaffel yang pernah berjaya di Oasis. Mr James De Rave yang pernah menjadi Cultural Liason Oasis sekian lama tentu sangat paham bagaimana menghadirkan kembali Risjtaffel.
Pada saat saya ke sana, menu ini belum ada. Tapi Sahabat KeNai sama penasarannya seperti saya? Bila sesuai rencana, tepat pada tanggal 17 Agustus, Samsara akan grand launching. Tentu saja dengan menu Risjtaffel. Kita tunggu, ya 😊
Samsara Indonesian Cuisine
Jl. Gunawarman no 16
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Open hours: 11.00 s/d 23.00 wib
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Open hours: 11.00 s/d 23.00 wib
22 Comments
Wah restonya menyajikan menu ala master chef gitu ya mak, mewah dan unik..
ReplyDeleteyup! Betul, Mbak
DeleteWuii makanannya menarik menarik banget ya... Resto nya juga bagus...
ReplyDeleteAnyway deconstructed infused water itu deconstructed nya dimana nya ya? Hehehe bukannya kalo infused water ya selalu begitu? :p
Ada 2 minuman yang disajikan. Yang deconstructed bukan infused waternya tapi yang traditional beverage
DeleteMenunya bikin ngiler...
ReplyDeleterasanya pun enak
DeleteMenu2 makanan lama, tapi ditata dan di sajikan sedemikan rupa hingga tampilannya menggoda selera ya mba
ReplyDeleteIya, Mbak. Makanan klasik yang dbuat modern
DeleteIni deket banget sama kantor dan tempat tinggalkuu, pricingnya gmn Mba? Masih affordable apa agak high? Hihi
ReplyDeleteLumayan, lah. Agak high dikit. Sayang sekarang resto ini sedang tutup, Mbak.
DeleteKayaknya endeuuss yahh..
ReplyDeleteBeberapa makanan, saya suka banget, Lin :)
Deleteastaga makanannya enak sekali, mantap
ReplyDeleteiya, Mbak :)
DeleteSop buntut jadoel kliatan enak nih mba. Eh semua enak-enak sih, mba. Hiihii. Sama seperti yang lain, kayaknya keliru nih buka postingan ini pagi pagi. Hhahaa
ReplyDeletehahaha...! Apalagi sop buntut mah gak pernah ngebosenin :D
DeleteMenunya bikin semangat ngelibas kalau pas buka puasa hehehheh
ReplyDeletehehehehe menggoda menunya, ya :)
DeleteWah, tempat dan makanannya kayanya enak-enak. Semoga ada pilihan menu vegan juga, hehehe :D
ReplyDeleteSayangnya gak ada :)
DeleteSaya suka sop buntut jadul, karena sop adalah kesukaan saya. Tempatnya begitu lux. jadi keder dan minder jika makan disana nih. Nuansanya megah.
ReplyDeleteJangan keder. Nikmati aja makanannya :D
DeleteTerima kasih untuk kunjungannya. Saya akan usahakan melakukan kunjungan balik. DILARANG menaruh link hidup di kolom komentar. Apabila dilakukan, akan LANGSUNG saya delete. Terima kasih :)